Minggu, 11 Maret 2012

10 Tokoh freemason Indonesia terkenal



Organisasi Freemason di Indonesia telah ada sejak 1762 sebelum tutup usia 200 tahun setelahnya setelah Presiden Sukarnokala itu mengeluarkan Keppres 264 tahun 1962. Adalah Jacobus Cornelis Mattheus, seorang Belanda yang datang ke Nusantara bersama VOC untuk berdagang, yang mendirikan Lodge (pusat aktivitas para anggota Freemason) atau Loji di Batavia pada 1762. Waktu itu organisasi hanya menerima anggota dari negara Belanda saja. Setelah sempat dibekukan oleh Gubernur Jendral Daendels pada 1810, organisasi Freemason kembali hidup dan berkembang dengan menerima anggota dari pedagang Tiongkok dan warga pribumi terutama para ningrat Nusantara sehabis masa kepemimpinan Daendles berakhir.

Siapa sajakah orang Indonesia terkemuka yang tercatat sebagai tokoh Freemason waktu itu? Simak 10 tokoh Freemason Indonesia berikut ini:
1. Raden Saleh

Raden Saleh yang merupakan pelukis Indonesia termasyhur di dunia tercatat sebagai orang Indonesia pertama yang menjadi anggota Freemasonry. Kabar yang beredar mengatakan ia resmi menjadi anggota Freemasonry ketika berada di Den Haag pada 1836.

2. Paku Alam V


Paku Alam V terlahir dengan nama KPH Suryodilogo pada tahun 1833. Bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Prabu Suryodilogo, ia merupakan salah satu anggota awal organisasi ini.

3. Paku Alam VI

Suksesor Paku Alam V, Paku Alam VI juga tercatat sebagai anggota Freemason dari Yogyakarta. Ia terkenal sebagai tokoh yang mahir bahasa Belanda baik lisan maupun tulisan.

4. Paku Alam VII

Paku Alam VII atau KPH Notokusumo juga merupakan anggota Tarekat Mason Bebas. Ia berjasa membawa perubahan sosial dan agraria di Pakualaman, Yogyakarta.

5.Sri Sultan Hamengkubuwono VIII
Sri Sultan Hamengkubuwono VIII terlahir dengan nama GRM Sujadi. Ia sangat memperhatikan soal pendidikan sehingga anak-anaknya banyak yang disekolahkan hingga jenjang tertinggi bahkan sampai dikirim ke negeri Belanda.

6. Raden Said Soekanto Tjokroadiatmodjo

Raden Said Soekanto Tjokroaditmodjo merupakan Kapolri pertama yang waktu itu masih disebut Kepala Djawatan Kepolisian Negara. Nama Komjen Pol. Soekanto mencuat ketika terjadi Peristiwa Sawito yang menghebohkan dunia politik Indonesia ketika RM Sawito, menantunya, berhasil mendapatkan tanda tangan beberapa tokoh nasional seperti Hatta, Hamka, Kardinal Yulius Darmoyuwono, T.B. Simatupang, dan Soekanto sendiri guna menggulingkan pemerintahan Soeharto setelah ia mengaku mendapat wangsit ketika bertapa di Gunung Muria.

7. Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat

Dr. Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu tokoh nasionalis yang berjasa membawa Indonesia menuju gerbang kemerdekaan. Ia juga merupakan salah seorang peletak pondasi organisasi nasionalis Boedi Oetama dan tercatat sebagai ketua organisasi itu pada 1914-1915. BPUPKI lahir berkat peran sertanya yang aktif dalam pergerakan. Sewaktu sidang BPUPKI pada 29 Mei 1945, Dr. Radjiman bertanya soal apa yang akan menjadi dasar negara Indonesia kelak. Waktu itu jawaban sukarno, Pancasila dan penjelasannya, dicatat olehnya sehingga masyarakat Indonesia kini tahu bahwa Bung Karno adalah pencetus ide dasar negara Pancasila.

8. R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro

R.A.S Soemitro Kolopaking Poerbonegoro merupakan anggota BPUPKI yang menjadi bupati Banjarnegara selama 18 tahun.

9. Raden Adipati Tirto Koesoemo

Raden Adipati Tirto Koesoemo merupakan presiden pertama Boedi Oetomo. Sebelum para pemuda-pemudi mengucapkan Sumpah Pemuda untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, ia terlebih dulu menyampaikan usulan tersebut pada kongres Boedi Oetomo ke-2.

10. R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat

R.M. Adipati Ario Poerbo Hadiningrat menulis buku “Wat ik als Javaan voor geest en gemoed in de Vrijmetselarij heb gevonden” yang berisi tentang pengalaman hidupnya sebagai seorang Jawa yang menemukan jiwa dalam organisasi Freemason. Ia merupakan mantan Bupati Semarang yang pernah pula memimmpin Salatiga. sumber :http://vahn-saryu1.blogspot.com/2010/06/freemason-dan-illuminati-bukan-rahasia.html
Freemason and Illuminati








Tidak ada komentar:

Posting Komentar